HUJAN BAG I
Panasnya mentari menusuk lautan
Tuntun uap naik perlahan
Di atas mereka berkawan
Dan kelamnya gumpalan itu awan
Tapi disana terlalu tinggi
Juga terlalu dingin
Pastilah mereka ingin pergi
Pergi jatuh bersama angin
Menjadi yang kusebut hujan
Lalu tiba menapak tanah
Tanah mun melapangkan dirinya
Dan hujan jalani lagi daurnya
HUJAN BAG II
Bel sekolah berbunyi tanda waktu pulang
Hujan turun deras menggantikan cuaca terang
Tak kubawa payung dan jas hujan
Kunanti nanti hujan
tak kunjung reda
Aku pulang berselimut dingin
Ku kayuh sepeda ditemani sambaran petir
Walaupun hati ini bergetar
Tetap ku kayuh sepeda dengan tegar
Ku usap air yang singgah di wajahku
Selesai ku melawan keberontakan hujan
Tiba aku di rumah idaman
Tapi kini tersisa kedinginan
HUJAN BAG III
Dingin menyelimuti kalbu
Kantuk menghampiriku
Akupun hanyut dalam keheningan
Dalam merdu jatuhnya sekelompok air
Hari ini petani bersorak
Karna padinya berbuah perak
Hutan juga berbahagia nian
Karna bebas dari kekeringan
Ya bumi harus tau
Hujan telah berikan warna hijau
Insan juga harus ucap syukur
Karna hujan kita makmur
Sabtu, 15 Mei 2010
MY EXCLUSIVE POEM ABOUT RAINY
Diposting oleh Erelwa Sitta di 21.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar